Rabu, 08 Oktober 2014

Cara Menangani DVD/CD-ROM Not Recognized


Saatnya share pengalaman saya dulu, apakah kalian pernah mengalaminya juga? DVD/CD-ROM kalian berisi tanda warning seperti ini? Jika iya berarti kita sehati (lebay).

Nah, penjelasan untuk masalah ini adalah biasanya driver DVD/CD Drive kalian mengalami corrupt dan penyebabnya sudah jelas karena proses shutdown yang ngawur, virus, fragmentasi harddisk kalian yang sudah parah akibat tidak pernah defrag harddisk, namun sering install-unistall software & games atau aktifitas tulis-hapus lainnya.

jadi bagaimana solusinya? gampang kok, cukup mengikuti beberapa langkah yang saya berikan berikut ini.

1. Pertama-tama buka dulu Device Manager kalian. (Klik properties pada My Computer > Device Manager)


2. Kemudian klik kanan pada DVD/CD-ROM kalian, lalu klik "Uninstall".


Setelah itu restart komputer kalian, windows akan secara otomatis re-install driver DVD/CD Driver kalian.

Visual BCD - Software Repair Dual Boot Praktis

Terkadang saat dual booting windows  dengan linux, terjadi permasalahan saat booting di salah satu OS entah opsi OS linux tidak keliatan atau bisa jadi sebaliknya. Nah, dengan software ini masalah tersebut dapat di atasi jika boot yang bermasalah adalah linux (Tidak keliatan) jadinya kita memperbaikinya melalui windows.

Software ini juga mempunyai fitur seperti EasyBCD, yaitu memanajemen bootloader pada komputer yang mempunyai 2 OS. Berikut tampilan softwarenya.


Dan berikut tampilan Dual Boot Repairnya.

  

Tertarik untuk mencoba software ini? klik disini untuk mengunduh. 


Cara Memperbaiki Bootloader Yang Corrupt Pada Windows 8

Pernahkah kalian saat mau booting windows namun tampilan yang muncul malah seperti ini? ini terjadi karena bootloader yang corrupt akibat shutdown yang tidak benar atau bisa jadi akibat ulah virus, sehingga saat komputer pertama kali di hidupkan tidak ada bootloader yang tersedia untuk di jalankan.


Nah, kali ini saya akan membahas mengenai cara memperbaiki bootloader yang corrupt pada windows 8. Yang mempunyai trouble seperti ini mari simak caranya berikut ini atau yang cuma pengen tahu juga bisa menyimak caranya, kali aja ada teman kalian yang mempunyai trouble seperti ini juga. :p

Oke, pertama-tama siapkan DVD/Flashdisk Bootable Windows 8 untuk persiapannya. Ganti First Boot kalian dengan DVD/Flashdisk sesuai dengan media apa yang kalian pakai.




Setelah booting, mari kita klik "Repair your computer".




Selanjutnya klik "Troubleshoot".




Jika kalian mempunyai restore points, silahkan klik "System Restore" lalu pilih tanggal dimana komputer masih dalam keadaan baik atau pilih "Automatic Repair" untuk me-repair windows. Jika kedua cara tersebut tidak berhasil, maka kita mesti menggunakan opsi "Command Prompt".


Ketik command berikut ini, lalu tekan Enter.
bootrec /fixmbr
bootrec /fixboot
bootrec /scanos
bootrec /rebuildbcd 

Selanjutnya restart komputer kalian untuk melihat hasilnya.
 

Catatan: Jika tidak ada perubahan, kemungkinan besar kerusakan bukan pada OS melainkan pada media storage kalian. 

Selasa, 07 Oktober 2014

DNS Jumper - Mengganti DNS Dengan Mudah

Terkadang saat koneksi internet kurang stabil, biasanya salah satu cara yang di gunakan mengutak-atik DNS address agar bisa mendapatkan koneksi internet yang maksimal. Dengan software ini kita bisa mengganti DNS dengan cepat & tidak perlu repot memasukkan DNS secara manual.

Fitur yang tak kalah bagus pada software ini adalah bisa auto-search DNS yang paling cepat, yang memudahkan kita mendapatkan DNS yang pas dengan network kita agar internetan makin stabil. Dengan software ini juga kita biasanya bisa membuka situs-situs yang di blokir oleh pihak ISP, salah satu software wajib untuk para netter yang suka membuka situs-situs IYKWIM (If You Know What I Mean).

Berikut tampilan interface DNS Jumper.






Tertarik untuk mencobanya? silahkan klik disini.

Senin, 06 Oktober 2014

Cara Menonaktifkan Autorun Lewat Registry Editor

Seperti yang kita tahu, autorun adalah fitur dari windows yang akan langsung menjalankan suatu media ketika media itu terhubung dengan komputer (Harddisk eksternal, flashdisk, DVD) & fitur ini kadang di gunakan oleh virus agar dirinya bisa jalan secara otomatis saat flashdisk baru di tancapkan ke komputer.

Nah, virus yang biasanya menggunakan fitur ini adalah virus shortcut dan pastinya kalian sudah tak asing dengan virus yang satu ini.
Berikut ini merupakan cara pencegahan supaya virus tersebut tidak langsung jalan otomatis ketika flashdisk kita tancapkan ke komputer jika flashdisk tersebut terinfeksi virus yang menyebalkan ini.

Ingat, ini cuma untuk pencegahan! untuk pembasmiannya kita tetap butuh antivirus agar virus hilang sampai ke akarnya.




Buka Registry Editor, dengan cara klik Start Menu > Run dan ketik regedit dan klik OK.
atau bisa juga dengan menekan tombol "Windows" + "R".





Cari Lokasi :
KEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer




Buat key baru ( Klik kanan > New > DWORD Value ) beri nama : NoDriveAutoRun




Double Click untuk mengisi nilai (data). Pilih Base: Decimal dan isikan Value data dengan nilai 67108863

Setelah itu restart komputer kalian untuk menerapkan setting ini.

Perbedaan Arsitektur 32-bit Dengan 64-bit


32-bit dan 64-bit mengacu pada arsitektur processor. Processor 32-bit artinya register-registernya (unit penyimpanan data terkecil di dalamnya) berukuran 32 bit. Sedangkan processor 64-bit artinya register-registernya berukuran 64 bit.

Register-register inilah yang digunakan untuk melakukan macam-macam operasi. Misalnya c = a + b, maka register "eax" akan me-load nilai dari "a" (di memory), kemudian pada register "eax" ditambahkan nilai dari "b", lalu "eax" ditulis ke memory pada posisi variabel "c" )

Pengaruh ukuran register terhadap kecepatan:
Setiap proses baca/tulis dari memory (disebut dengan load/store) membaca/menulis informasi sebesar ukuran register; maka register 64-bit potensial membaca/menulis memory 2x kecepatan register 32-bit.
Tapi ini teoretis saja, karena kenyataannya prosesor juga menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal lain selain load/store, seperti pemrosesan matematis, vector-processing, dll.

Pengaruh ukuran register terhadap presisi:
Secara simplistik: Makin panjang register, makin banyak angka di-belakang-koma yang bisa dihitung secara akurat.
Sebagai gambaran: Misalkan resolusi bilangan real pada 32-bit adalah 0.0001, maka resolusi bilangan real pada 64-bit bisa mencapai 0.0000001 (jadi jauh lebih presisi).

Pengaruh ukuran register terhadap ukuran memori:
Salah satu dari sekian banyak register adalah "addressing register". Addressing register (atau registers, kalau lebih dari satu) adalah register yang memiliki fungsi 'menunjuk' ke alamat tertentu dalam memory. Jangkauan (range) penunjukan ini disebut dengan istilah memory space.
Pada arsitektur 32-bit, addressing registers mampu 'menunjuk' posisi memory dari 0 s/d 4'294'967'295 (4 GiB - 1). Inilah yang mengakibatkan muncul "batasan 4 GiB" pada sistem berbasis arsitektur 32-bit.
Pada arsitektur 64-bit, addressing registers mampu 'menunjuk' posisi memory dari 0 s/d 18'446'744'073'709'551'615 (16 EiB - 1). Seperti kita lihat, tidak ada lagi 'batasan 4 GiB' pada sistem berbasis arsitektur 64-bit.

Pengaruh ukuran register terhadap dataset:
"Dataset" adalah istilah untuk 'seperangkat data yang di-load ke dalam memory untuk diproses dan (optionally) ditulis kembali ke hard disk'.
Sistem 32-bit terbatas pada dataset sebesar (2^32)-1, atau (4 GiB - 1). Mengingat sebagian memory harus digunakan untuk OS dan program database yang bersangkutan, maka biasanya dataset nya hanya sebesar 1-2 GiB saja.
Artinya, sebuah database yang berukuran, katakanlah, 20 GiB (tidak asing dalam konteks perusahaan besar), harus diproses 10~20x.
Sistem 64-bit tidak memiliki batasan di atas. Dia dapat me-load dataset sebesar ketersediaan memory. Artinya, database 20 GiB di atas dapat di-load seluruhnya (asal memory mencukupi), diproses dalam sekali jalan saja.

-----

Agar supaya kita dapat memperoleh keunggulan sistem 64-bit, maka baik software dan hardware harus mendukung.
Software 32-bit jalan di hardware 64-bit tidak bisa memanfaatkan kelebihan arsitektur 64-bit. (Software hanya akan menggunakan 32-bit saja dari 64-bit yang tersedia; 32-bit sisanya tidak dikenali) ==> disebut mode 32-bit.
Sebaliknya, software 64-bit tidak bisa jalan di hardware 32-bit karena kebutuhannya akan lebar register 64-bit tidak bisa dipenuhi.

Semua OS & Komputer saat ini telah mendukung arsitektur 64-bit. Dari Windows, Linux dan Mac (OS X)


Kelebihan dan kekurangan
Kita sudah melihat kelebihan dari arsitektur 64-bit.
Sekarang kekurangannya:
Banyak Software yang masih berjalan pada arsitektur 32-bit, sehingga walaupun processor sudah mendukung 64-bit kinerja komputer tidak berjalan maksimal.

Mengapa bisa begitu?
Komputer adalah benda yang sangat kompleks. Untuk bisa berguna bagi manusia, komputer perlu melakukan apa yang disebut "Input/Output" (I/O). Contoh I/O adalah kirim/terima data via LAN, kirim gambar ke Monitor via VGA Card, dll.

Nah, semua tindakan I/O membutuhkan buffer. Sebagai contoh, kita kenal "memory VGA" pada VGA Card; itu sebetulnya adalah buffer untuk membantu VGA Card menampilkan gambar di monitor.

Masalahnya, agar I/O bisa berlangsung dengan mulus dan cepat, 'buffer' ini perlu mendapatkan alamat. Dan alamat ini di ambil dari memory space. Hal ini terjadi meskipun komponen pelaksana I/O ini memiliki buffernya sendiri (contoh: VGA Card terbaru dari NVidia / ATI biasanya punya minimal 256 MiB RAM pada card nya). Tetap saja memori pada card tersebut akan dipetakan ke memory space.

Agar tidak bentrok dengan Sistem Operasi, yang biasanya di-load ke dalam memory 'rendah' (Bottom Memory = memory dengan alamat kecil), maka biasanya pemetaan buffer ini dilakukan di memory 'tinggi' (Top Memory = memory dengan alamat besar, atau dihitung mundur dari alamat memori terbesar (2^32)-1)

Catatan: Ini juga alasan yang menyebabkan RAM komputer kalau terpasang 4 GiB hanya akan bisa dipakai Max 3,25 GiB (atau kalau untung 3,5 GiB), ada yang 'hilang' karena 'tertutupi' oleh buffer dari komponen I/O.

Nah, pada arsitektur 64-bit, hal yang sama pun dilakukan: Buffer untuk I/O dipetakan ke Top Memory. Masalahnya, Top Memory pada arsitektur 64-bit jelas terletak pada posisi yang berbeda dengan Top Memory pada arsitektur 32-bit.

Jadi begitulah bedanya arsitektur 32-bit dengan 64-bit.